Apakah whitening injection Glutathione memiliki dampak bagi kesehatan yang serius ? Inilah fakta yang saya temukan yang terjadi di Hong Kong .
Killer cosmetics warning from consumer council (Hong Kong )
Awal
tahun 2008 di Hong Kong, Consumer Council (Dewan Konsumen) negara ini
mulai mendorong pemerintah untuk memperketat peraturan praktik
kecantikan non-operasi, karena sesuai hasil temuan di lapangan, ternyata
memberikan dampak yang fatal jika tidak dilakukan dengan benar. Banyak
orang yang berharap memiliki kulit yang lebih putih dan muda melalui
berbagai perawatan non-operasi ini. Salah satunya dengan melakukan skin whitening injection tersebut.
Menurut
dewan tersebut, perawatan inovatif tersebut termasuk cairan pemutih,
ekstrak plasenta, carbon dioxide injections dan facelift menggunakan
benang emas. Sebagai kategori perawatan kosmetik, praktik2 tersebut tidak berada di bawah Peraturan Registrasi Medis Farmasi dan Racun.
Bahan baku
utama dalam cairan pemutih adalah glutathione yang merupakan
antioksidan yang sangat kuat untuk mengobati kanker dan AIDS. Menurut
Departmen Kesehatan efek samping glutathione yaitu mual, muntah, sakit
perut dan dapat mematikan jika berlebihan. Bahan baku
yang lainnya yaitu tranexamic acid, dapat menyebabkan kerusakan liver
jika berlebihan. Menurut hukum di Hong Kong, jika substansi yang
digunakan dalam ‘cosmetic injection’ termasuk skin injection bukan merupakan produk farmasi, seperti halnya glutathione, berarti hal tersebut ilegal untuk digunakan.
Menurut
Dewan Konsumen, namun hal itu bukan satu2nya celah dalam perawatan2
non-operasi. Dermal Fillers seperti collagen juga tidak diklasifikasi
sebagai upaya medis di Hong Kong namun hanya ditujukan untuk kontrol administratif.
Dewan
tersebut telah menerima 5 komplain selama 3 tahun belakangan ini. Salah
satunya adalah kegagalan dalam injeksi kolagen dalam skin whitening injection untuk membuat kulit lebih lembut, sementara kasus yang lainnya adalah injeksi pada hidung yang membuat hidung membengkak.
Perawatan kosmetik memang berbahaya semisal skin injection
dan kejadian menakutkan lainnya yang disorot oleh dewan tersebut adalah
facelift dengan benang emas dengan cara memasukkan benang emas untuk
membangun jaringan di bawah kulit. Treatment ini mengklaim
dirinya dapat meningkatkan produksi kolagen dan meningkatkan
elastisitas kulit. Tahun lalu The medical journal Aesthetic Plastic
Surgery melaporkan terdapat seorang pasien berumur 40 tahun mengalami
sakit pada wajah setelah melakukan treatment ini sebanyak 3 kali.
Radiograph menemukan bahwa jaringan di bawah kulitnya mengalami
disintegrasi.
Saat
ini tidak ada lagi treatment seperti itu di Hongkong, tetapi
pusat-pusat kosmetik lokal dapat mengatur kliennya untuk melakukan
treatment itu di Korea Selatan. Dewan telah mengajukan peraturan untuk
treatment kecantikan non-operasi tersebut. Juga direkomendasikan supaya
dermal fillers ditingkatkan menjadi praktik medis. Dewan tersebut
berkata sebaiknya konsumen mencari opini medis dan resikonya sebelum melakukan treatment.